9 Inspirasi Menciptakan Peluang Usaha

Banyak orang yang ingin berwira-usaha, ada yang sudah siap modal dan perencanaan yang njlimet, ada yang baru sekedar gagasan aja. Namun, ada yang punya uang tapi bingung mau ngapain, dan mulai dari mana. Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha. Berikut 9 cara yang sering mereka pakai, dan berhasil atau tidaknya tergantung upaya dan do’a kita. Meski begitu, ini bisa di jadikan wacana alternatif sebelum memulai usaha, dan menjadikannya refrensi:

1. Penuhi Kebutuhan Konsumen

Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di sekita rumah ada yang butuh jasa binatu, warnet, lauk matang, rental computer, kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka. Kuncinya, penuhi kebutuhan konsumen, lalu berikan produk dan layanan terbaik. Usaha berdasarkan kebutuhan adalah prinsip semua jenis usaha.

2. Jual Keunikan

Jika kita lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal yang bisa di kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan produk baru, teknologi, system, dan program baru. Bahkan menulis buku dengan ide-ide baru pun bisa di perhitungkan, dan banyak yang sukses di jalan ini. Penemuan baru apalagi khas dan unik, sangat berpeluang menembus pasar.

3. Duplikasi Usaha Lain

Bagi mereka yang kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar dimana-mana, bahkan mungkin didepan mata kita. Kita hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan mengambil resiko. Misalnya, disekitar rumah kita karena dekat dengan kampus ada tukang foto kopi yang laris, apa salahnya menyaingi usaha tersebut, tinggal memberikan nilai lebih dari usaha kita. 


WAWANCARA FUAD RAHMANY, DIREKTUR JENDERAL PAJAK : KAMI DIBIARKAN TETAP KECIL

KABAR dari seberang telepon membuat suara Fuad Rahmany agak meninggi. "Makanya kalian undang saya dong agar saya bisa menjelaskan bahwa masalah ini penting," kata Direktur Jenderal Pajak tersebut. Malam itu, Senin dua pekan lalu, seorang anggota par- lemen mengabarkan bahwa Panitia Kerja Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat sedang menuntaskan pembahasan awal Rancangan Undang-Undang Perbankan. Hasilnya, Panitia Kerja menyepakati data rekening perbankan bisa dimanfaatkan Direktorat Jende­ral Pajak untuk kepentingan pemeriksaan.

Sekilas, revisi undang-undang yang diusulkan Dewan tersebut bakal memberi angin segar bagi otoritas pajak. Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan sebenarnya telah mengatur soal pemanfaatan data perbankan untuk kepentingan perpajakan. Namun pemeriksa pajak tak serta-merta bisa menerapkannya karena Undang-Undang Perbankan lama menjamin kerahasiaan data per­bankan. Praktis, kantor pajak hanya bisa memanfaatkan data per­bankan ketika mengusut dugaan pidana.
Fuad pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Kalau pemanfaatan data perbankan hanya pada tahap pemeriksaan, artinya ruang kepentingan perpajakan dipersempit," ucapnya kepada Tempo setelah menutup telepon. Menurut dia, sejak dulu Direk­torat Jenderal Pajak mengusulkan pemantaatan rekening bank un­tuk kepentingan perpajakan tak dibatasi pada urusan pemeriksa­an, tapi juga bisa dimulai buat menggali potensi penerimaan. "Tanpa itu, kita sulit menggenjot tax ratio."

Selama ini Direktorat Jenderal Pajak dihujani kritik karena rasio pajak terhadap produk domestik bruto tak pernah bergeser dari kisaran 12 persen. Belum lagi, selama kepemimpinan Fuad, kan­tor pajak mencetak hat-trick: tiga tahun berturut-turut tak mampu mencapai target penerimaan negara. Tahun lalu realisasi peneri­maan pajak hanya Rp 916,2 triliun atau 92,06 persen dari target Rp 995,2 triliun. Beban Fuad semakin berat menjelang masa persiap-an pensiun pertengahan tahun ini karena Direktorat Jenderal Pa­jak ditargetkan menyumbang sebesar Rp 1.142 triliun, hampir 70 persen dari total pendapatan negara. Di tengah kesibukannya, Fuad menerima wartawan Tempo Agoeng Wijaya, Wahyu Dhyatmika, Budi Riza, dan Sukma N. Lop-pies di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dua pe­kan lalu. Dengan intonasi suara yang naik-turun, dia mengeluhkan tingginya tuntutan publik atas kinerja Direktorat Jenderal Pajak. "Tapi kami dibiarkan tetap kecil," ujarnya.

Mengapa Anda ngotot meminta rekening bank dibuka untuk kepentingan pajak?

7 Rahasia Sukses Berbisnis ala Orang Jepang


Jepang merupakan salah satu negara di Asia dengan kemajuan ekonomi yang sangat pesat. Meskipun Jepang pernah mengalami kekalahan di Perang Dunia II tahun 1945 atas dibomnya kota Hiroshima dan Nagasaki, namun tetap bisa bangkit dan berkembang menjadi negara yang maju.

Bahkan, sekarang Jepang menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di dunia. Kemajuan teknologi Jepang menghasilkan produk yang canggih dan bernilai tambah tinggi. Bahkan produk teknologi Jepang di Indonesia sangat mendominasi dan bisa ditemui dengan mudah.

Lalu apa kira-kira yang membuat Jepang bisa maju? Menurut buku Rahasia Bisnis Orang Jepang karya Ann Wan Seng ada beberapa sebab yang membuat negara Jepang bisa maju dan menjadi pelopor teknologi hingga saat ini.

1) Watak

Masyarakat Jepang dikenal sebagai orang kejam dan tamak. Hal itu sebenarnya bukanlah kepribadian bangsa Jepang seutuhnya. Mereka hanya ingin berusaha mewujudkan keinginannya untuk menjadi negara penguasa di dunia.

Kepribadian bangsa Jepang yang sebenarnya adalah bangsa yang bekerja keras untuk mewujudkan segala keinginannya. Mereka tidak menjadikan halangan sebagai sesuatu yang ditakuti, tetapi penghalang itu dijadikan sebagai tantangan dan memacu Jepang untuk menjadi lebih baik lagi. Meskipun terhalang dengan kondisi budaya dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan, bangsa Jepang tetap maju dan pantang menyerah.

Itu semua diwujudkan dengan usaha yang pantang menyerah, disiplin keras, dan semangat kerja keras yang turun temurun. Bangsa Jepang tidak kenyerah pada kesusahan. Malah kesusuhan itu dianggap sebagai tantangan menuju suatu kesuksesan. Mereka sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat negaranya.

 

COINPOT

COINPOT